Seiring dengan pergerakan zaman, bahasa Indonesia juga terus mengalami perkembangan, dan hal ini turut memengaruhi perkembangan terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia. Awal mula sejarah penerjemahan Alkitab Indonesia adalah terjemahan Injil Matius dalam bahasa Melayu kuno sekitar 1629, dan hingga saat ini telah terdapat kurang lebih 25 versi Alkitab dari bahasa sekitar sepuluh versi terjemahan Alkitab yang paling sering digunakan sekarang ini yang memakai bahasa Indonesia modern.
Selain perkembangan bahasa, teknologi informasi juga berkembang pesat. Masyarakat menggunakan teknologi dalam setiap bagian hidupnya untuk berkomunikasi, mempercepat pekerjaan, sarana hiburan, dan sebagainya karena mempermudah kehidupan manusia serta mengubah pola kehidupan masyarakat. Bagaimana dengan masyarakat Kristen Indonesia? Apakah perkembangan teknologi juga memengaruhi cara kita membaca dan mempelajari firman Tuhan?
Sayangnya, meskipun teknologi berkembang dengan cepat, pembelajaran firman Tuhan masih lebih banyak menggunakan Alkitab cetak. Generasi sekarang dan generasi mendatang bukan lagi tipe generasi yang membaca dan belajar melalui buku teks. Mereka kini beralih pada dunia digital, yang dianggap lebih praktis dan lebih cepat karena dianggap sebagai sarana yang paling tepat bagi tuntutan zaman ini. Yayasan Lembaga SABDA rindu supaya generasi yang melek teknologi ini tetap bersentuhan, membaca, belajar, dan berbagi kebenaran firman Tuhan dengan teknologi dan bahasa yang lebih mudah dipahami. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi YLSA untuk membuat satu versi Alkitab yang tepat dan relevan dengan era teknologi saat ini, bukan hanya dalam hal perkembangan bahasa Indonesia, tetapi juga dalam hal perkembangan teknologi abad ini.